ObjectRight

Profil Clara Sumarwati, Pendaki Everest Pertama dari Indonesia

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kalduikan Indonesia

Clara Sumarwati, pendaki puncak
Everest
pertama dari Indonesia pada 1996 lalu telah meninggal dunia, Kamis (2/10).
Clara tutup usia di kediamannya di Jogja pada usia 60 tahun. Rumah duka berada di
Kampung Minggiran, Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Kakak Clara, Rita Heru Setyatini, mengatakan adiknya menderita penyakit gula hingga ginjal sebelum kolaps pada Kamis lalu. Pemakamannya pun digelar pada Jumat (3/10) ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menghimpun dari berbagai sumber, Clara Sumarwati dikenal sebagai orang pertama dari Indonesia yang berhasil mencapai puncak Everest.
Bukan hanya itu, dia juga disebut sebagai perempuan pertama di Asia Tenggara yang berhasil menaklukkan Puncak Everest di Pegunungan Himalaya itu pada 1996 silam.
Saat peringatan puncak Hari Konservasi Alam Nasional pada September 2020 silam di Bontang, Kalimantan Timur, Clara menceritakan pengalamannya menjadi ‘Srikandi Indonesia’ di puncak Everest pada 26 September 1996.
Clara mengaku saat itu dirinya yang masih mahasiswa mencoba memanfaatkan kesempatan yang dimiliki hingga akhirnya bisa jadi perempuan pertama dari Indonesia maupun Asia Tenggara yang menggapai atap dunia.
“Modal saya adalah nekad yang saya peroleh dari menjadi pelatih taekwondo dan bantuan pemerintah melalui Koppasus dan KSAD TNI,” ujarnya kala itu seperti dikutip dari laman Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (
KSDAE
).
Dia mengaku itu adalah kali kedua upayanya menggapai Everest setelah gagal karena badai pada 1993. Kemudian, dengan bantuan Sherpa dari Nepal sebanyak 5 orang, Clara berhasil mendaki Everest di ketinggian 8848 mdpl dan bertahan di sana selama 10 menit.
Pengalaman dan kisahnya itu kemudian dituangkan dalam buku setebal 450 halaman dengan judul ‘
Indonesia Menjejak Everest – Membuka Dokumen Sejarah Pendakian Clara Sumarwati
‘. Selain itu, nama Clara juga tercantum dalam
The Himalayan Database
yang dikelola Richard Salibusry. Basis data itu memuat nama-nama pendaki yang berhasil sampai puncak Everest dari mulai pendaki pertama Edmund Percival Hillary (Selandia Baru) pada 29 Mei 1953.
Nama Clara Sumarwati disebut sebagai pendaki ke-837 dari 9.159 pendaki (data 1953-2018).
Mengutip dari
detik.com
pada 2009 silam, ketika Clara menjalani perawatan di rumah sakit, mencuat lagi cerita-cerita yang meragukan klaim dia sebagai pendaki Indonesia pertama menggapai puncak Everest. Ada pendapat lain yang menyebut justru anggota Kopassus, Asmujiono lah orang Indonesia pertama di puncak Everest pada 26 April 1997 lalu.
Namun data-data dan dokumen yang dikumpulkan kian menguatkan Clara sebagai penyandang yang pertama itu.
Mengutip dari
detik.com
dalam wawancara pada 13 Oktober 2009 silam, Asmujiono buka suara soal hal tersebut, termasuk mengapa muncul penyangsian terhadap langkah Clara di puncak Everest.
Walaupun demikian, nama Clara sebagai salah satu pendaki di atap dunia itu tercantum pula dalam buku
Everest
karya Walt Unsworth dan
Everest: Expedition to the Ultimate
karya Reinhold Messner (1999).
Namanya juga tercantum dalam
American Alpine Journal
terbitan 1997, laman
EverestHistory,
dan situs
adventurestat.com
.
(nat/kid)
[Gambas:Video kalduikan]

Baca lagi: Why does Kluivert call Nadeo into the Indonesian national team?

Baca lagi: Dokter Gizi Jelaskan Minum Air Kelapa Tak Sebabkan Gagal Ginjal

Baca lagi: Kemenkes Sebut 9 Pasien Terpapar Cesium Dirawat di RS Fatmawati

Picture of content

content

You may also like