ObjectRight

Pengguna Facebook-Instagram Ditawari Bebas Iklan Rp89 Ribu Per Bulan

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kalduikan Indonesia

Facebook
dan
Instagram
menawarkan pengalaman media sosial (medsos) bebas iklan untuk penggunanya di Inggris dengan membayar 3,99 poundsterling atau sekitar Rp89 ribu per bulan.
Induk perusahaan, Meta, telah menanggapi peringatan regulator terkait iklan yang dipersonalisasi, di mana data pengguna diolah untuk menghasilkan iklan yang ditargetkan, dengan meluncurkan layanan berlangganan tanpa iklan.
Pengguna web akan dikenakan biaya 2,99 poundsterling per bulan, dan pengguna ponsel 3,99 poundsterling per bulan, untuk menjelajahi Facebook dan Instagram tanpa iklan. Jika akun terhubung, pengguna hanya perlu membayar satu biaya bulanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini akan memberi pengguna di Inggris pilihan antara terus menggunakan Facebook dan Instagram secara gratis dengan iklan yang dipersonalisasi, atau berlangganan untuk menghentikan tampilan iklan,” kata Meta, dikutip dari
The Guardian
.
Perusahaan Mark Zuckerberg ini mengatakan layanan tersebut akan diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan. Pengguna yang tidak berlangganan tetap akan melihat iklan ketika bermain medsos ini.
Penawaran langganan ini mirip dengan layanan yang ditawarkan Meta di Uni Eropa (UE). Pada 2023, Meta meluncurkan opsi berlangganan setelah pengadilan tertinggi Uni Eropa memutuskan bahwa berdasarkan aturan privasi data UE, perusahaan tidak dapat membenarkan penggunaan data pribadi untuk menargetkan pengguna dengan iklan yang dipersonalisasi kecuali mereka mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.
Cara utama perusahaan menghasilkan uang adalah dengan menyesuaikan iklan untuk pengguna individu berdasarkan minat online dan aktivitas digital mereka.
Komisi Eropa menjatuhkan denda sebesar 200 juta euro kepada Meta tahun ini, dengan alasan perusahaan seharusnya meluncurkan versi gratis dari situs-situsnya yang menggunakan data pribadi untuk membuat iklan yang ditargetkan.
Otoritas Pengawas Data Inggris, Information Commissioner’s Office (ICO), mengatakan menyambut baik langkah tersebut.
“Langkah ini menjauhkan Meta dari praktik menargetkan pengguna dengan iklan sebagai bagian dari syarat dan ketentuan standar untuk menggunakan layanan Facebook dan Instagram-nya, yang telah kami tegaskan tidak sesuai dengan hukum Inggris,” kata juru bicara ICO.
Tahun ini, ICO menyatakan bahwa pengguna internet seharusnya memiliki opsi “opt out” dari penggunaan data mereka untuk membuat iklan bertarget. Hal tersebut disampaikan setelah Meta menyelesaikan kasus pengadilan dengan seorang warga Inggris terkait iklan bertarget.
Meta setuju menghentikan penargetan terhadap Tanya O’Carroll, seorang aktivis hak asasi manusia, yang menuduh perusahaan melanggar undang-undang data Inggris dengan tidak menghormati haknya untuk meminta Facebook menghentikan pengumpulan datanya untuk iklan yang dipersonalisasi.
Setelah penyelesaian tersebut, Meta mengatakan sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan langganan tanpa iklan untuk jejaring sosialnya.
Gareth Oldale, mitra di firma hukum Inggris TLT, mengatakan dukungan ICO terhadap layanan berlangganan Meta menunjukkan perbedaan antara UE dan Inggris.
“Posisi ini jelas pro-bisnis dan mencerminkan arah pemerintah Inggris kepada regulator untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan ekonomi digital,” katanya.
“Namun, hal ini berarti perbedaan antara posisi Inggris dan UE telah sedikit melebar,” tambahnya.
(lom/fea)
[Gambas:Video kalduikan]

Baca lagi: Emil Audero Cedera di Cremonese, Absen Lawan Arab Saudi dan Irak?

Baca lagi: 10 Barang Amenity Kit Pesawat yang Boleh Dibawa Pulang Penumpang

Baca lagi: Biro Pers Istana Menyesal Cabut ID Liputan Jurnalis CNN Indonesia

Exit mobile version