ObjectRight

Pengangguran Naik hingga 235 Ribu Orang Imbas Pemerintah AS Shutdown

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kalduikan Indonesia

Jumlah
pengangguran
di Amerika Serikat (
AS
) meningkat usai pemerintah di negara tersebut
shutdown
beberapa pekan terakhir.
Reuters
melaporkan klaim awal terhadap tunjangan pengangguran negara bagian naik menjadi 235 ribu untuk pekan yang berakhir 4 Oktober. Jumlah itu naik dari pekan sebelumnya yang ada di angka 224 ribu.
Angka itu merupakan hasil perhitungan ekonom JPMorgan dan Goldman Sachs. Untuk data Hawaii dan Massachusetts, para ekonom membuat asumsi karena dua daerah itu tak menyediakan data.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Citigroup, perusahaan bank investasi dan jasa keuangan AS, memprediksi jumlah klaim awal terhadap tunjangan pengangguran negara bagian berada di angka 234 ribu pekan ini.
Negara-negara bagian terus mengumpulkan data pengangguran dan menyalurkannya ke Departemen Ketenagakerjaan AS. Namun,
shutdown
Pemerintah AS memperlambat penerbitan laporan ketenagakerjaan bulan September.
Padahal, data itu menjadi salah satu faktor penting penentuan kebijakan The Fed.
“Peningkatan bisa jadi disebabkan para pegawai kontrak pemerintah mendaftarkan tunjangan pengangguran saat dirumahkan sementara waktu seiring pemerintah
shut
down
,” kata ekonom Citigroup Gisela Young.
Gisela mengatakan hal serupa juga terjadi pada 2013 saat Pemerintah AS melakukan
shutdown
. Ia memperkirakan jumlah pengangguran bisa bertambah pekan depan.
Shutdown
Pemerintah AS telah membuat ratusan ribu pekerja federal AS dirumahkan. Tak hanya itu, ribuan para pegawai kontrak juga ikut dirumahkan.
Para ekonom juga memperkirakan peningkatan pengajuan klaim pada program tunjangan pengangguran lainnya bagi pegawai federal.
Meski demikian, ekonom JPMorgan menilai klaim terhadap tunjangan pengangguran AS, di luar dampak
shutdown
pemerintah, masih rendah. Ia melihat angka ini akan segera menurun saat Pemerintah AS mengakhiri shutdown dan kembali beroperasi normal.
“Saat pemerintah kembali buka, klaim-klaim seharusnya akan membalikkan peningkatan akibat
shutdown
ini dengan cepat,” ujarnya.
Pasar tenaga kerja di AS sedang memasuki tahap “tanpa pemecatan”dan “tanpa perekrutan”. Sejumlah ekonom menilai penurunan permintaan dan pasokan tenaga kerja di AS dipicu kebijakan imigrasi hingga berkembangnya AI.
Perekrutan yang lesu ini membuat tenaga kerja yang baru terkena PHK mengalami masa pengangguran yang panjang. Mereka terpaksa harus menerima tunjangan pengangguran untuk beberapa waktu.
Persoalan ketenagakerjaan AS juga sudah menjadi perhatian The Fed dalam rapat 16-17 September. The Fed memangkas suku bunga bulan lalu demi mendukung pasar tenaga kerja.
[Gambas:Video kalduikan]
(dhf/pta)

Baca lagi: Kejagung ke Pengacara Silfester: Tolong Kalau di Jakarta Bawa ke Kita

Baca lagi: 3 Reasons the Committee Awarded the Nobel Peace Prize to Maria Corina Machado

Baca lagi: Hakim AS Blokir Rencana Trump Kirim Garda Nasional ke Oregon

Picture of content

content

You may also like