ObjectRight

Oracle Pimpin Data, Dewan TikTok AS Dikuasai Warga Amerika

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kalduikan Indonesia

Amerika Serikat
dipastikan akan mendominasi kendali
TikTok
melalui pembentukan dewan baru yang berfokus pada operasi aplikasi tersebut di Negeri Paman Sam. Hal ini disampaikan Gedung Putih pada Sabtu (20/9).
“Akan ada tujuh kursi di dewan yang mengontrol aplikasi TikTok di Amerika Serikat, dan enam kursi di antaranya diisi warga Amerika,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada Fox News, sebagaimana dilansir dari AFP.
Dia menambahkan, kesepakatan bisa ditandatangani “dalam beberapa hari ke depan.”
Langkah ini merupakan kelanjutan dari tekanan pemerintah AS terhadap ByteDance, induk TikTok asal China, untuk melepas operasinya di Amerika. Pemerintah menilai kehadiran ByteDance berpotensi mengancam keamanan nasional.
Di era Presiden Joe Biden, Kongres bahkan meloloskan undang-undang yang mewajibkan ByteDance menjual operasinya di AS atau menghadapi larangan total. Kekhawatiran utama adalah dugaan bahwa data pengguna AS bisa dimanfaatkan pemerintah China, serta potensi pengaruh algoritma TikTok terhadap opini publik.
Meski demikian, Presiden Donald Trump yang kembali menjabat sejak 2025 justru aktif menggunakan TikTok untuk menjangkau pemilih muda dalam kampanye suksesnya tahun lalu. Trump berulang kali menunda implementasi larangan sambil menunggu tercapainya kesepakatan penjualan.
Investor besar disebut-sebut siap mengambil alih TikTok, termasuk Oracle, perusahaan teknologi milik Larry Ellison yang dikenal dekat dengan Trump. Leavitt bahkan mengonfirmasi peran Oracle dalam kesepakatan ini.
“Data dan privasi akan dipimpin oleh salah satu perusahaan teknologi terbesar Amerika, Oracle. Algoritma juga akan dikendalikan oleh Amerika,” kata Leavitt. “Semua detail itu sudah disepakati. Kini kita hanya menunggu tanda tangan kesepakatan.”
Trump sendiri menegaskan bahwa dewan baru TikTok akan diisi oleh “patriot Amerika yang hebat.” Meski begitu, ia belum mengungkap siapa anggota ketujuh dewan, dengan alasan akan diumumkan kemudian.
Kesepakatan ini juga dibahas dalam percakapan telepon antara Trump dan Presiden China Xi Jinping. Trump menyebut Xi sudah “menyetujui” kesepakatan tersebut, meski pihak Beijing belum memberikan konfirmasi resmi.
“Kami akan punya kontrol yang sangat ketat,” kata Trump. “TikTok punya nilai luar biasa, dan saya memang sedikit bias karena saya cukup sukses di platform itu.”
The Wall Street Journal melaporkan, sebagai bagian dari kesepakatan, pemerintah AS bisa menerima biaya miliaran dolar dari para investor yang menguasai TikTok.
(tis/tis)
[Gambas:Video kalduikan]

Baca lagi: Russian Drone Entering the territory, Poland asked NATO to hold an emergency meeting

Baca lagi: Bintang Futsal Belanda: Kami Berlatih Tak Sekeras Indonesia

Baca lagi: Visa Dicabut Trump, Presiden Palestina Bakal Pidato di PBB Lewat Video

Picture of content

content

You may also like