Selama masa kehamilan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan, termasuk pada keseimbangan dan kekuatan otot. Salah satu aktivitas yang sering menjadi perhatian adalah angkat beban saat hamil. Banyak ibu hamil khawatir apakah mengangkat barang berat bisa berbahaya bagi kesehatan mereka dan janin.
Meskipun ibu hamil tetap dapat beraktivitas, ada batasan tertentu dalam mengangkat beban agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Artikel ini akan membahas risiko angkat beban saat hamil, tips aman melakukannya, serta hal-hal yang sebaiknya dihindari.
Mengangkat beban yang terlalu berat selama kehamilan dapat membawa beberapa risiko bagi ibu dan janin. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan fisik yang terjadi selama masa kehamilan. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
Rahim yang semakin membesar dapat menarik otot perut dan mengurangi keseimbangan tubuh. Jika ibu hamil mengangkat beban terlalu berat, hal ini bisa menyebabkan cedera otot, nyeri punggung, dan ketegangan pada panggul. Kondisi ini bisa memperburuk ketidaknyamanan selama kehamilan.
Pada trimester pertama, tubuh masih dalam tahap menyesuaikan diri dengan kehamilan. Mengangkat beban berat bisa meningkatkan risiko keguguran, terutama jika ibu mengalami kelelahan berlebihan atau tekanan pada perut bagian bawah.
Mengangkat barang berat secara berulang dalam jangka waktu lama dapat memicu kontraksi dini yang berpotensi menyebabkan persalinan prematur. Ibu hamil dengan riwayat persalinan prematur sebaiknya lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas fisik yang berat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang sering melakukan pekerjaan fisik berat, termasuk angkat beban, lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan pada rahim yang bisa menghambat aliran nutrisi ke janin.
Perubahan hormon selama kehamilan menyebabkan jaringan penunjang panggul menjadi lebih lemah. Mengangkat beban berat dapat memperburuk kondisi ini dan meningkatkan risiko hernia atau gangguan pada dasar panggul.
Meskipun mengangkat beban tidak sepenuhnya dilarang, ibu hamil perlu mengikuti beberapa teknik agar tetap aman. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Saat mengangkat benda, tekuk lutut dan bukan punggung. Jaga agar punggung tetap lurus dan gunakan kekuatan kaki untuk mendorong tubuh ke atas. Hindari membungkuk atau menarik beban secara tiba-tiba.
Semakin dekat beban dengan tubuh, semakin kecil tekanan yang diberikan pada perut dan punggung. Usahakan untuk membawa barang dengan posisi yang stabil.
Ketika mengangkat barang, jangan menahan napas atau mengejan karena bisa meningkatkan tekanan dalam perut. Bernapaslah secara normal untuk menjaga kestabilan tubuh.
Secara umum, ibu hamil sebaiknya tidak mengangkat beban lebih dari 5-10 kg, tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing. Jika merasa tidak kuat, lebih baik meminta bantuan orang lain.
Gunakan alas kaki yang tidak licin dan memiliki bantalan yang baik untuk menghindari risiko tergelincir saat mengangkat barang.
Jangan memaksakan diri untuk mengangkat beban berulang kali dalam waktu singkat. Berikan jeda waktu untuk beristirahat agar tubuh tidak kelelahan.
Agar tetap aman selama kehamilan, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari ketika mengangkat beban:
Jika memungkinkan, letakkan barang di tempat yang lebih tinggi agar ibu tidak perlu membungkuk terlalu dalam untuk mengambilnya.
Mengangkat barang ke atas kepala bisa mengganggu keseimbangan tubuh dan meningkatkan risiko jatuh. Hindari mengangkat atau menyimpan barang di tempat yang terlalu tinggi.
Selalu gunakan kedua tangan saat mengangkat beban untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mengurangi tekanan pada satu sisi tubuh.
Pastikan ada cukup ruang untuk bergerak bebas saat mengangkat barang agar tidak kehilangan keseimbangan atau terbentur benda lain.
Jika ibu harus menggendong anak, usahakan untuk duduk dan meminta anak naik ke pangkuan daripada mengangkatnya langsung dari lantai.
Sepatu atau sandal yang licin dapat meningkatkan risiko tergelincir dan jatuh. Gunakan alas kaki dengan grip yang baik untuk menjaga keseimbangan.
Tidak semua ibu hamil memiliki kondisi yang sama. Jika mengalami komplikasi seperti kehamilan berisiko tinggi, tekanan darah tinggi, nyeri panggul berlebihan, atau riwayat keguguran, sebaiknya hindari angkat beban dan konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat.
Angkat beban saat hamil boleh dilakukan dengan teknik yang tepat dan batasan tertentu. Namun, ibu hamil harus berhati-hati agar tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan diri sendiri maupun janin. Jika merasa tidak nyaman atau mengalami nyeri setelah mengangkat beban, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
Baca Juga: Angkat Beban Mengecilkan Perut: Mitos atau Fakta?