Hubungan antara menantu dan mertua seringkali menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam kehidupan rumah tangga. Tidak sedikit istri yang bertanya-tanya, apakah istri wajib merawat mertua? Pertanyaan ini kerap muncul karena adanya ekspektasi sosial atau bahkan tekanan dari pihak keluarga. Namun bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini? Mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel berikut.
Secara syariat, kewajiban seorang istri adalah berbakti dan melayani suaminya. Islam tidak secara eksplisit mewajibkan seorang istri untuk merawat orang tua suami atau mertuanya, kecuali atas dasar kerelaan, kasih sayang, dan niat membantu. Artinya, jika istri memilih untuk merawat mertua, maka itu termasuk amal saleh dan bentuk akhlak mulia, namun bukan suatu kewajiban yang bersifat mutlak.
Dalam Islam, suami memiliki tanggung jawab langsung terhadap orang tuanya, baik dari segi nafkah maupun perawatan di masa tua. Sementara itu, istri tidak dibebankan kewajiban yang sama terhadap mertuanya, kecuali jika dia melakukannya atas dasar keikhlasan dan rasa cinta kepada keluarga besar.
Meski tidak wajib, ada beberapa etika dan sikap yang sangat dianjurkan untuk dilakukan menantu perempuan terhadap mertuanya demi menciptakan keharmonisan rumah tangga. Berikut beberapa di antaranya:
Islam menganjurkan setiap umatnya untuk memperlakukan sesama manusia dengan baik, apalagi terhadap orang tua pasangan. Sikap menghargai, memperhatikan, dan peduli bisa membuat hubungan menantu dan mertua menjadi harmonis dan jauh dari konflik.
Menantu perempuan sangat dianjurkan untuk menjaga tutur kata ketika berbicara dengan mertua. Hindari ucapan kasar, menyindir, atau nada tinggi yang dapat menyinggung perasaan mertua. Sopan santun dalam berbicara adalah kunci utama menciptakan kedekatan emosional.
Meskipun setiap orang punya kecenderungan untuk lebih dekat dengan orang tua kandung, namun menantu tetap harus menempatkan mertua pada posisi yang dihormati. Hindari membandingkan antara mertua dan orang tua sendiri karena hal itu bisa memunculkan perasaan tidak dihargai.
Jika mertua membutuhkan bantuan, baik dalam hal perawatan, pekerjaan rumah tangga, atau sekadar teman bicara, tidak ada salahnya jika menantu ikut membantu. Ini bukan kewajiban, tetapi menjadi bentuk bakti dan kemuliaan akhlak.
Perbedaan usia dan pola pikir kadang menimbulkan gesekan antara mertua dan menantu. Islam mengajarkan untuk tidak berprasangka buruk (suudzon) dan selalu berhusnudzon kepada orang lain, termasuk mertua. Anggaplah nasihat mereka sebagai bentuk kasih sayang, bukan intervensi berlebihan.
Islam tidak mengatur relasi mertua dan menantu secara teknis, namun menganjurkan setiap Muslim untuk menghormati orang yang lebih tua dan memperlakukan mereka sebagaimana orang tuanya sendiri. Bahkan, dalam QS. Luqman ayat 14 disebutkan bahwa berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan perintah langsung dari Allah SWT.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya...” (QS. Luqman: 14)
Ayat ini memang merujuk kepada orang tua kandung, namun bisa diperluas pemahamannya dalam konteks sosial bahwa memperlakukan mertua dengan baik adalah bagian dari etika Islami.
Ketika mertua tinggal satu atap, akan ada banyak penyesuaian yang diperlukan. Dalam situasi ini, komunikasi antara suami dan istri harus kuat. Suami memiliki tanggung jawab untuk menengahi jika terjadi ketegangan. Istri pun dianjurkan untuk tetap menunjukkan akhlak terpuji dan tidak mengeluh di hadapan mertua, meski merasa terbebani.
Jawabannya: tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan jika dilakukan dengan ikhlas dan niat karena Allah SWT. Tindakan merawat mertua bukan hanya bentuk kasih sayang, tetapi juga dapat menjadi ladang pahala dan wujud keharmonisan dalam rumah tangga. Asalkan dilakukan tanpa paksaan, maka istri tidak akan merasa terbebani dan hubungan antar keluarga pun menjadi lebih kuat.
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang apakah istri wajib merawat mertua menurut pandangan Islam. Yang terpenting adalah membangun rumah tangga yang saling menghormati, saling mendukung, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.