ObjectRight

KontraS: 3 Korban Hilang Saat Demo Agustus Masih Belum Diketahui

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kalduikan Indonesia

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (
KontraS
) mengungkap sebanyak tiga orang saat ini masih dinyatakan hilang dalam gelombang aksi
unjuk rasa
25-31 Agustus di Jakarta dan daerah lain.
Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya mengatakan tiga orang tersebut terakhir diketahui keberadaannya dalam demo di Jakarta. Pihaknya mengaku telah menghubungi Polda Metro Jaya namun masih nihil.
“Kami sudah konfirmasi ke Polda Metro Jaya dan beberapa polres hasilnya masih nihil,” kata Dimas saat dihubungi, Senin (15/9).
Mereka masing-masing yakni Bima Permana Putra yang terakhir diketahui berada di Glodok, Jakarta Barat pada 31 Agustus. Lalu, Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo yang terakhir berada di Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat pada 30 Agustus.
KontraS sebelumnya telah membuka posko pengaduan orang hilang sejak 1 September 2025. Hasilnya, kata Dimas, sebagian besar merupakan korban penghilangan paksa aparat dengan membatasi komunikasi dengan orang terdekat.
“Mereka ditahan oleh aparat negara, dalam hal ini kepolisian, secara incommunicado, yaitu dengan menghalangi komunikasi dan akses mereka terhadap dunia luar seperti keluarga dan orang terdekatnya,” katanya.
KontraS menyebut sebanyak 33 orang diklasifikasikan menjadi dugaan korban penghilangan paksa oleh aparat.
Penghilangan paksa mengacu pada definisi yang diatur setidaknya di dua konvensi internasional yakni Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa atau International Convention for the Protection of All Persons from Enforced Disappearance (ICPPED) dan Statuta Roma yang hingga kini belum diratifikasi pemerintah Indonesia.
Masalahnya, lanjut Dimas, tidak semua orang hilang merupakan orang yang ikut demonstrasi.
“Ada beberapa orang yang memang terciduk atau ditangkap atau diambil karena mereka memang ikut-ikutan untuk melihat jalannya demonstrasi. Jadi, mereka bukan massa aksi secara langsung, tapi adalah orang-orang atau warga negara atau warga sipil biasa yang memang mengikuti proses atau melihat proses demonstrasi,” kata dia.
(thr/isn)
[Gambas:Video kalduikan]

Baca lagi: Photo: Japan ‘roasted’ the hottest temperature of all time

Baca lagi: Help the Batagor seller recover from a tumor in the eye via doing well

Baca lagi: FOTO: Owen Cooper, Aktor Termuda Menang Emmy Awards Sepanjang Sejarah

Exit mobile version