Munculnya benjolan di pipi bagian dalam bisa membuat siapa saja khawatir. Walau tidak selalu berbahaya, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. Benjolan dapat muncul karena berbagai faktor, mulai dari yang ringan seperti sariawan, hingga serius seperti kanker mulut. Mengenali penyebab dan gejalanya bisa membantu Anda menentukan langkah penanganan yang tepat.
Kondisi benjolan di pipi bagian dalam bisa disebabkan oleh banyak hal. Sebagian besar kasus tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri. Namun, ada pula kondisi yang memerlukan perhatian medis. Berikut adalah beberapa penyebab umumnya.
Fibroma oral merupakan pertumbuhan jaringan jinak akibat iritasi kronis di mulut, seperti kebiasaan menggigit pipi, penggunaan gigi palsu, atau cara menggosok gigi yang salah. Benjolan ini tidak menimbulkan nyeri, namun bisa mengganggu kenyamanan. Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat menyarankan biopsi dan pengangkatan benjolan.
Kista mukosa atau mukokel terbentuk ketika kelenjar air liur tersumbat atau rusak. Umumnya muncul di bibir bawah, tetapi bisa juga muncul di pipi bagian dalam. Mukokel kecil biasanya akan hilang sendiri, namun untuk ukuran besar diperlukan prosedur medis seperti bedah minor atau krioterapi.
Sariawan bisa menjadi penyebab benjolan kecil yang terasa sakit di pipi bagian dalam. Luka sariawan berbentuk bulat, berwarna putih atau kuning dengan tepi merah. Penyebabnya bisa karena stres, kekurangan vitamin B12, trauma ringan, atau gangguan imun. Pengobatan biasanya bersifat suportif untuk mengurangi nyeri.
HPV tidak hanya menyerang organ genital, tapi juga dapat menular ke rongga mulut melalui kontak langsung, seperti seks oral atau ciuman. Infeksi ini bisa menyebabkan munculnya benjolan seperti kutil. Beberapa jenis HPV bahkan berisiko menyebabkan kanker mulut. Penanganannya bisa berupa tindakan medis seperti operasi, injeksi, atau cryotherapy.
Lichen planus adalah gangguan autoimun yang bisa menimbulkan benjolan kecil dan bercak putih di dalam mulut. Gejala ringan umumnya tidak memerlukan perawatan, namun pada kondisi yang menyakitkan, dokter dapat memberikan obat topikal atau oral untuk meredakan peradangan.
Leukoplakia ditandai dengan bercak putih tebal yang bisa muncul di pipi bagian dalam, gusi, atau lidah. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan konsumsi tembakau jangka panjang. Meski sering jinak, leukoplakia bisa berkembang menjadi kanker mulut. Pemantauan rutin dan perawatan medis sangat penting untuk mencegah komplikasi.
Penyebab paling serius dari benjolan di pipi adalah kanker mulut. Benjolan dapat disertai luka yang tidak kunjung sembuh, nyeri saat makan, dan perubahan pada tekstur jaringan di sekitar mulut. Jika tidak ditangani dengan cepat, kanker bisa menyebar ke organ lain. Pengobatan meliputi operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
Meski sebagian besar benjolan di pipi tidak berbahaya, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda harus segera berkonsultasi ke dokter:
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat medis Anda. Jika dicurigai sebagai kondisi serius, dokter bisa melakukan biopsi untuk memastikan jenis jaringan dari benjolan tersebut.
Penanganan tergantung pada penyebab benjolan. Jika penyebabnya ringan seperti sariawan atau mukokel kecil, mungkin tidak diperlukan tindakan khusus. Namun untuk kondisi yang lebih serius seperti leukoplakia atau kanker, dokter akan merekomendasikan prosedur lanjutan sesuai kebutuhan.
Meski tidak semua kasus bisa dicegah, berikut beberapa langkah untuk meminimalkan risiko munculnya benjolan di pipi:
Kemunculan benjolan di pipi bagian dalam bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik yang ringan maupun serius. Mulai dari sariawan, fibroma, mukokel, infeksi virus, hingga kanker mulut. Jangan anggap remeh bila benjolan tidak kunjung hilang, terasa sakit, atau disertai gejala lain. Pemeriksaan dan penanganan sejak dini bisa membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Bayi Muntah Setelah Minum Susu: Penyebab dan Cara Mengatasinya