Kesehatan

Apa Perbedaan Maag, Asam Lambung, dan GERD? Simak Penjelasannya

by Penulis - Minggu, 16 Juni 2024 21:23
IMG

Maag, asam lambung, dan GERD adalah kondisi yang sering membingungkan karena gejalanya yang mirip. Namun, memahami perbedaan antara ketiganya sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara maag, asam lambung, dan GERD berdasarkan penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan.

Definisi dan Penyebab

Maag (Gastritis)

Maag atau gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi alkohol, merokok, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), stres, dan gangguan autoimun. Kebiasaan makan yang tidak teratur juga dapat memicu maag.

Asam Lambung

Asam lambung yang naik ke kerongkongan biasanya disebabkan oleh kelemahan otot sfingter esofagus bagian bawah. Faktor pemicu lainnya termasuk makan terlalu banyak, berbaring segera setelah makan, konsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam, serta kelebihan berat badan atau obesitas.

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik ke kerongkongan secara teratur. Penyebabnya termasuk kelemahan otot sfingter esofagus bagian bawah, obesitas, hernia hiatus, serta kebiasaan makan dan gaya hidup yang buruk.

Gejala Maag, Asam Lambung dan GERD

Maag

Gejala maag termasuk:

  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas.
  • Kembung dan perut terasa penuh.
  • Mual dan muntah.
  • Hilangnya selera makan.
  • Feses berwarna gelap atau muntah darah pada kasus yang parah.

Asam Lambung

Gejala asam lambung sering mirip dengan GERD, termasuk:

  • Heartburn atau rasa terbakar di dada.
  • Rasa asam atau pahit di mulut.
  • Kesulitan menelan.
  • Batuk kronis dan sakit tenggorokan.

GERD

Gejala GERD yang khas meliputi:

  • Nyeri dada yang sering disalahartikan sebagai serangan jantung.
  • Rasa asam di mulut dan sering bersendawa.
  • Sulit menelan dan sakit tenggorokan.
  • Batuk kronis, suara serak, dan kadang-kadang muntah.

Diagnosis

Maag dan Asam Lambung

Diagnosis untuk maag dan asam lambung meliputi:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan.
  • Endoskopi untuk melihat kondisi lambung dan kerongkongan.
  • Tes darah, tinja, atau urea breath test untuk mendeteksi infeksi Helicobacter pylori.

GERD

Diagnosis GERD biasanya dilakukan melalui:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan.
  • Endoskopi.
  • pH monitoring untuk mengukur kadar asam di kerongkongan.
  • Tes manometri untuk mengukur tekanan otot esofagus.

Pengobatan

Maag

Pengobatan untuk maag termasuk:

  • Antibiotik untuk infeksi Helicobacter pylori.
  • Antasida untuk menetralisir asam lambung.
  • Obat penghambat H2 dan inhibitor pompa proton (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung.

GERD

Pengobatan GERD meliputi:

  • Obat antasida dan PPI.
  • Obat prokinetik untuk meningkatkan pengosongan lambung.
  • Baclofen untuk mengurangi relaksasi otot sfingter esofagus bagian bawah.
  • Pembedahan pada kasus yang parah.

Pencegahan Maag dan GERD

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk maag dan GERD meliputi:

  • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan yang mengandung kafein.
  • Menghindari alkohol dan merokok.
  • Makan dalam porsi kecil tetapi sering.
  • Tidak berbaring segera setelah makan.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Menjaga berat badan ideal.

Meskipun maag, asam lambung, dan GERD memiliki gejala yang mirip, ketiganya adalah kondisi yang berbeda dengan penyebab dan penanganan yang berbeda pula. Memahami perbedaan ini penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang efektif.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai.