Maag, asam lambung, dan GERD adalah kondisi yang sering membingungkan karena gejalanya yang mirip. Namun, memahami perbedaan antara ketiganya sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara maag, asam lambung, dan GERD berdasarkan penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan.
Maag atau gastritis adalah peradangan pada dinding lambung yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi alkohol, merokok, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), stres, dan gangguan autoimun. Kebiasaan makan yang tidak teratur juga dapat memicu maag.
Asam lambung yang naik ke kerongkongan biasanya disebabkan oleh kelemahan otot sfingter esofagus bagian bawah. Faktor pemicu lainnya termasuk makan terlalu banyak, berbaring segera setelah makan, konsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam, serta kelebihan berat badan atau obesitas.
GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik ke kerongkongan secara teratur. Penyebabnya termasuk kelemahan otot sfingter esofagus bagian bawah, obesitas, hernia hiatus, serta kebiasaan makan dan gaya hidup yang buruk.
Gejala maag termasuk:
Gejala asam lambung sering mirip dengan GERD, termasuk:
Gejala GERD yang khas meliputi:
Diagnosis untuk maag dan asam lambung meliputi:
Diagnosis GERD biasanya dilakukan melalui:
Pengobatan untuk maag termasuk:
Pengobatan GERD meliputi:
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk maag dan GERD meliputi:
Meskipun maag, asam lambung, dan GERD memiliki gejala yang mirip, ketiganya adalah kondisi yang berbeda dengan penyebab dan penanganan yang berbeda pula. Memahami perbedaan ini penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang efektif.
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai.