Jakarta, kalduikan Indonesia
—
Aktor sekaligus musisi
Didi Riyadi
protes kenaikan IPL apartemen 54 persen. Kenaikan ini menurut dia tidak hanya memberatkan tapi juga mencurigakan sebab tidak ada transparansi dari pihak pengelola apartemen.
Didi Riyadi menuai sorotan setelah mengungkapkan keresahannya mengenai apartemen tempatnya menetap di area Cilandak, Jakarta Selatan. Keluhan itu muncul setelah pihak pengelola menaikkan biaya Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL).
Kenaikan itu memicu protes karena jumlahnya yang mencapai 54 persen. Hal tersebut dinilai memberatkan serta memicu rasa curiga karena tidak dijelaskan secara transparan.
“Pemicunya adalah kenaikan IPL sebesar 54 persen. Dan itu yang memicu kemarahan warga. Tentu bukan hanya kemarahan dan kekesalan aja, tapi juga kecurigaan. Kok naiknya cukup signifikan ya, 54 persen. Ini ada apa?” ujar Didi di kawasan Cilandak, seperti diberitakan
detikcom
pada Senin (18/8).
“Ini yang menimbulkan kecurigaan warga. Saya sebagai bagian dari warga di sini pun juga ikut mempertanyakan hal ini,” lanjutnya.
Baru pertama kali terjadi
Pengumuman kenaikan IPL telah membuat gaduh warga. Drummer band Element itu kemudian mendesak pengelola apartemen agar menjelaskan secara transparan alasan kebijakan baru tersebut.
Ia juga berharap penjelasan itu dapat membuat polemik kenaikan IPL terjawab dengan jelas. Didi menilai pengelola perlu menyampaikan alasan yang bertanggung jawab karena menaikkan tarif IPL tersebut.
Selain itu, Didi Riyadi protes kenaikan IPL apartemen 54 persen dan baru pertama kali terjadi di tempat tinggalnya. Padahal, musisi itu sudah tinggal di apartemen tersebut selama lebih dari 10 tahun.
“Memang belum pernah ada sebuah konflik atau sebuah kekisruhan yang besar, sampai dengan sebesar ini,” ujar Didi Riyadi.
“Kenapa kok tiba-tiba lonjakan yang signifikan untuk IPL sebesar 54 persen, harus disosialisasikan ke seluruh warga. Jadi, kebijakan itu tidak bisa langsung serta-merta dibuat tanpa persetujuan warga,” sambungnya.
Didi Riyadi merupakan drummer band Element yang dibentuk pada 14 Februari 1997. Band itu telah merilis sejumlah album studio, termasuk ‘Hanyalah Cinta’ (1999), ‘Kupersembahkan Nirwana’ (2001), ‘Paradoks’ (2002), hingga ‘Dialog’ (2004).
Didi juga dikenal sebagai aktor layar kaca hingga layar lebar. Ia membintangi sinetron ‘Jin dan Jun’, ‘Tersanjung’, ‘Kawin Gantung’, hingga film ‘Sebelah Mata’ (2008).
Ia juga sempat maju sebagai caleg Partai NasDem pada Pemilu 2024 untuk Dapil Jawa Barat XI, tetapi gagal melenggang ke Senayan.
(frl/els)
[Gambas:Video kalduikan]
Baca lagi: FOTO: Hangat Dinamika Orang Tua dan Anak di Kelas Balita Disabilitas
Baca lagi: Egypt-Ethiopia is at risk of War of the Giant Dam River Nile
Baca lagi: Golden dari HUNTR/X Cetak Rekor Capai No 1 Billboard Hot 100