Jakarta, kalduikan Indonesia
—
Indeks
Harga
Saham
Gabungan (
IHSG
) melemah 18,51 poin atau minus 0,23 persen ke level 7.867 pada Kamis (4/9) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp14,09 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,87 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat dalam dua hari. Di dua hari sisanya, indeks pun menguat. Namun, performa indeks tercatat melemah 1,07 persen sepanjang pekan kemarin.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 1 sampai dengan 4 September 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.
Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 0,20 persen dari Rp14.182 triliun menjadi Rp14.211 triliun pada penutupan pekan lalu. Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 21,09 persen dari 47,19 miliar menjadi 37,24 miliar lembar saham.
Senada, rata-rata nilai transaksi harian tercatat mengalami penurunan sebesar 28,43 persen dari Rp25,22 triliun menjadi Rp18,05 triliun.
Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian pun menurun yakni sebesar 9,88 persen dari 2,31 juta kali transaksi menjadi 2,08 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
“Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp305,18 miliar dan sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp55,13 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (4/9).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pada pekanĀ ini bergerak campuran dengan kecenderungan melemah. Pergerakan indeks diproyeksikan berada dalam kisaran
support
di level 7.790 dan
resistance
7.950.
“Indikator teknikal seperti MACD dan RSI sama-sama menunjukkan tren pelemahan, sehingga ruang penguatan IHSG tampak terbatas,” ujar Oktavianus kepada kalduikanIndonesia.com, Minggu (7/9).
Sentimen pasar dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diperkirakan masih berada di level optimis, serta data penjualan ritel Juli 2025 yang diproyeksikan tumbuh 1,5 persen secara tahunan.
Di sisi lain, harga emas global menembus US$3.595 per troy ounce seiring melemahnya data tenaga kerja AS, yang bisa membuka peluang bank sentral AS (The Fed) melonggarkan kebijakan moneter.
Selain itu, data inflasi inti AS periode Agustus 2025 diperkirakan tetap di 3,1 persen, memberi sinyal beragam bagi arah kebijakan Fed.
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama
, saham Merdeka Copper Gold atau MDKA yang ditutup menguat 2,75 persen ke posisi 2.620 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi MDKA dapat menyentuh level 2.850 pada pekan ini.
Kedua,
saham Bank Mandiri atau BMRI yang ditutup menguat 1,30 persen ke posisi 4.680 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BMRI dapat menyentuh level 4.940 pada pekan ini.
Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dalam sepekan ini bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Ia memproyeksikan level
support
berada di 7.680, sementara
resistance
di 7.913.
“IHSG kemungkinan masih akan tertekan, dengan ruang gerak terbatas di kisaran 7.680-7.913,” ujarnya.
Sentimen pasar diperkirakan datang dari sejumlah faktor, mulai dari pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah, rilis data neraca dagang dan inflasi China, hingga laporan cadangan devisa serta penjualan ritel Indonesia.
Dari eksternal, pelaku pasar juga akan mencermati rilis data inflasi Amerika Serikat.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Adaro Minerals Indonesia atau ADMR yang ditutup di level 1.025 pada pekan lalu. Ia memproyeksi ADMR dapat menyentuh level 1.145 pekan ini.
Kemudian, Herditya merekomendasikan saham Surya Esa Perkasa atau ESSA yang ditutup menguat 2,54 persen ke posisi 605 pekan lalu. Ia memproyeksi ESSA dapat menyentuh level 695 pada pekan ini.
Herditya juga merekomendasikan saham Rukun Raharja atau RAJA yang ditutup menguat 0,37 persen ke posisi 2.710 pada pekan lalu. Ia memproyeksi RAJA bisa menyentuh level 3.200 pada pekan ini.
[Gambas:Video kalduikan]
(agt)
Baca lagi: Koalisi Sipil Sebut Penangkapan Delpedro hingga Syahdan Cacat Hukum
Baca lagi: Millions of Android Phones Threatened Malware, do this immediately
Baca lagi: Petinggi Militer China dan AS Temui Prabowo Pekan Ini, Ada Apa?