Jakarta, kalduikan Indonesia
—
Vitamin B12 mungkin jarang disebut dan tidak sepopuler
vitamin
lainnya seperti C dan D. Tapi, kekurangan vitamin B12 tak bisa disepelekan.
Vitamin B12 dikenal juga sebagai kobalamin. Melansir
QG
, sebagian besar vitamin B12 ditemukan dalam produk hewani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vitamin B12 punya peran penting untuk beberapa fungsi utama tubuh, termasuk kesehatan saraf, sel darah merah, dan sintesis DNA.
Artinya, vitamin B12 memainkan peran cukup besar dalam tingkat energi, fungsi otak, dan kesehatan secara menyeluruh.
Vitamin B12 hanya bisa didapat dari asupan makanan. Wajar jika sebagian dari kita tidak mendapatkan cukup vitamin ini. Kondisi ini dikenal sebagai defisiensi B12.
Defisiensi B12 sendiri cukup umum terjadi. Risiko akan meningkat seiring pertambahan usia. Sekitar 1 dari 10 orang berusia di atas 75 tahun mengalami defisiensi B12.
Secara teknis, siapa pun bisa mengalami defisiensi B12. Namun, ada kelompok tertentu yang lebih berisiko.
Misalnya saja, orang dengan gangguan pada lambung atau usus seperti penyakit celiac atau Crohn. Orang yang menjalani diet vegetarian dan vegan juga berisiko mengalaminya.
Konsumsi obat-obatan, seperti obat maag atau metformin, juga bisa jadi salah satu faktor risko.
“Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti penghambat pompa proton atau metformin dan konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12,” ujar ahli gizi Sophie Trotman.
Cara mengetahui tubuh kekurangan vitamin B12 dari kulit
Kekurangan vitamin B12 biasanya ditandai dengan beberapa gejala umum. Gejalanya bahkan mirip seperti kekurangan vitamin D dan zat besi.
Kekurangan vitamin B12 salah satunya bisa dilihat dari perubahan kulit. Dokter spesialis kecantikan Tatiana Lapa mengatakan, kulit bisa jadi salah satu indikatornya.
Gejalanya bisa berupa kulit yang lebih pucat atau kuning. Pada kasus yang lebih parah, seseorang bisa mengalami hiperpigmentasi dan ruam.
“B12 sangat penting untuk menjaga kesehatan sel-sel kulit, sehingga defisiensi dapat mengganggu fungsi normal kulit dan menyebabkan perubahan yang terlihat,” ujar Lapa.
Selain dari kulit, kekurangan vitamin B12 juga bisa menimbulkan rasa lelah tanpa sebab. Masalah neurologis seperti kesemutan, sulit berjalan, perubahan suasana hati, dan menurunnya memori juga bisa jadi indikator defisiensi B12.
Sebagai solusinya, Anda disarankan untuk menambahkan makanan kaya vitamin B12 dalam menu sehari-hari. Trotman merekomendasikan produk hewani seperti jeroan, daging sapi, ikan, unggas, telur, dan produk susu seperti susu, yogurt, serta keju.
“Bagi siapa pun yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan, cobalah cari makanan yang diperkaya, seperti sereal tertentu, susu nabati, dan ragi nutrisi,” tambahnya.
(asr/asr)
Baca lagi: Ready to be the target of Gen Z, Honda Scoopy collaborates with Kuromi
Baca lagi: VIDEO: Police carry out initial crime scene investigation at house explosion
Baca lagi: Kronologi PSSI Akhiri Kontrak Kluivert dari Pelatih Timnas Indonesia