Real Madrid, nama yang identik dengan kejayaan dan dominasi di dunia sepak bola, menyimpan kisah yang lebih dalam dari sekadar tendangan memukau dan trofi bergengsi. Klub ini memiliki hubungan erat dengan establishment politik Spanyol, yang turut membentuk perjalanannya hingga saat ini.
Real Madrid awalnya didirikan pada tahun 1902 dengan nama Madrid Football Club. Pada tahun 1920, Raja Spanyol Alfonso XIII menganugerahkan gelar "Real" kepada klub ini, yang berarti "kerajaan" dalam bahasa Spanyol. Namun, pada tahun 1931, setelah pembentukan Republik Spanyol Kedua, gelar "Real" dan simbol mahkota dihapus dari nama dan lambang klub. Nama "Real" dan mahkota baru dikembalikan pada tahun 1941, dua tahun setelah Perang Saudara Spanyol berakhir.
Real Madrid semakin terjalin dengan establishment selama rezim Jenderal Francisco Franco, yang memerintah Spanyol dari akhir 1930-an hingga kematiannya pada 1975. Franco sering dianggap memiliki tempat khusus untuk klub ini, terutama setelah beberapa insiden kontroversial, seperti kemenangan besar Real Madrid 11-1 atas Barcelona pada leg kedua Copa del Generalisimo tahun 1943. Ada tuduhan bahwa pemain dan staf Barcelona diancam oleh polisi sebelum pertandingan, meskipun hal ini tidak pernah terbukti.
Real Madrid tidak terlalu sukses pada tahun-tahun awal La Liga dan rezim Franco. Mereka baru mulai mendominasi pada 1950-an dan 1960-an, yang beberapa orang katakan dengan bantuan establishment Franco. Menteri Luar Negeri Franco, Fernando Maria Castiella, menyebut Real Madrid sebagai "duta terbaik yang pernah kami miliki," menunjukkan peran penting klub dalam pandangan pemerintah.
Real Madrid juga terlibat dalam beberapa kontroversi transfer, termasuk penandatanganan Alfredo Di Stefano, yang konon dipengaruhi oleh Franco untuk mencegahnya bergabung dengan Barcelona. Transfer ini menjadi salah satu titik balik dalam sejarah klub, membawa mereka ke era kesuksesan yang lebih besar.
Meskipun era Franco telah berakhir, hubungan antara Real Madrid dan establishment Spanyol tetap terasa. Raja Juan Carlos adalah pendukung vokal klub dan sering memberi selamat kepada para pemain atas kesuksesan mereka. Penggantinya, Raja Felipe VI, juga terlihat di sejumlah pertandingan Real Madrid, menunjukkan dukungan terus-menerus dari keluarga kerajaan.
Real Madrid terus menjadi salah satu klub paling sukses di dunia, dengan banyak trofi Liga Champions dan La Liga. Mereka juga terus memperkuat posisi mereka sebagai simbol budaya dan identitas nasional Spanyol, dengan basis penggemar yang luas dan pengaruh global.
Sejarah Real Madrid adalah cermin dari perjalanan panjang yang penuh dengan prestasi, kontroversi, dan hubungan erat dengan establishment politik Spanyol. Dari awal yang sederhana sebagai Madrid Football Club hingga menjadi raksasa sepak bola dunia, Real Madrid terus mengukir cerita-cerita baru dalam dunia olahraga. Dengan dukungan penggemar setia di seluruh dunia dan hubungan yang kuat dengan keluarga kerajaan, masa depan Real Madrid selalu penuh harapan dan potensi.
Baca Juga: Sejarah Barcelona vs Real Madrid - Rivalitas Bertajuk El Clasico
Baca Juga: Profil dan Karir Savinho: Bintang Muda Rekrutan Baru Manchester City