Belakangan ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan fenomena antrian panjang di beberapa kota, seperti Depok dan Bekasi, untuk melakukan pemindaian retina. Aktivitas tersebut ternyata berkaitan dengan World Coin, sebuah proyek kripto yang digadang-gadang bisa memberikan keuntungan bagi penggunanya. Tapi sebenarnya, apa itu World Coin? Mengapa ia bisa menarik perhatian banyak orang dan bahkan mendapat perhatian pemerintah? Artikel ini akan mengupas secara lengkap mengenai World Coin, World ID, hingga kontroversi yang menyertainya.
World Coin (WLD) adalah sebuah proyek kripto global yang diluncurkan pada tahun 2023 oleh Sam Altman, yang juga merupakan CEO dari OpenAI. Proyek ini bertujuan menciptakan identitas digital universal yang dapat digunakan oleh siapa saja, sekaligus memberikan mata uang kripto kepada para pengguna sebagai imbalan atas keikutsertaannya.
Selain koin kripto, proyek ini juga memperkenalkan World ID, yaitu sebuah identitas digital yang membuktikan bahwa pemiliknya adalah manusia sungguhan. Hal ini dilakukan melalui proses pemindaian retina menggunakan alat khusus bernama Orb. Setelah pemindaian berhasil, pengguna akan mendapatkan akses ke World ID dan imbalan berupa koin WLD.
Berikut ini adalah tahapan umum bagaimana World Coin berfungsi:
Tujuan utama dari World Coin adalah menciptakan sistem keuangan inklusif secara global. Dalam jangka panjang, proyek ini ingin memberikan setiap individu di dunia kemampuan untuk memiliki identitas digital yang terverifikasi, serta mendapatkan keuntungan finansial melalui distribusi token WLD secara adil.
Dengan adanya World ID, diharapkan tidak ada lagi penyalahgunaan identitas atau bot yang mendominasi ruang digital. Identitas ini dapat digunakan untuk membuktikan keaslian seseorang dalam berbagai aktivitas daring, seperti voting, akses layanan keuangan, dan sebagainya.
Meskipun proyek ini terdengar ambisius dan menjanjikan, banyak pihak mempertanyakan keamanan dan etika dari pengumpulan data biometrik yang dilakukan. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan antara lain:
Data iris mata merupakan salah satu data biometrik paling sensitif. Walaupun pihak Worldcoin mengklaim tidak menyimpan data pemindaian secara permanen, banyak pihak skeptis terhadap keamanannya. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, bisa saja dimanfaatkan untuk kejahatan digital seperti pencurian identitas.
Seperti yang terjadi di Indonesia, layanan Worldcoin dibekukan sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Digital karena belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Hal ini membuat operasionalnya dianggap melanggar hukum dan mengancam keamanan pengguna.
Antrian panjang masyarakat demi imbalan koin WLD memunculkan pertanyaan etis. Banyak orang mendaftar tanpa memahami sepenuhnya risiko yang terlibat. Pemerintah khawatir bahwa program ini hanya mengeksploitasi masyarakat dengan iming-iming hadiah finansial.
Pada Mei 2025, Kemkomdigi resmi membekukan sementara layanan Worldcoin dan World ID. Alasannya adalah karena PT Terang Bulan Abadi yang menaungi platform ini tidak memiliki TDPSE, sementara perusahaan yang terdaftar yaitu PT Sandina Abadi Nusantara, bukan penyedia utama layanan. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penyalahgunaan data pribadi.
Bukan hanya Indonesia, sejumlah negara lain juga menunjukkan sikap waspada terhadap proyek ini:
Apa itu World Coin? Worldcoin adalah proyek mata uang kripto yang menggabungkan identitas digital berbasis biometrik dengan sistem keuangan berbasis blockchain. Meskipun memiliki visi yang futuristik dan potensial dalam menciptakan ekosistem digital global, Worldcoin juga menghadapi kritik dan kekhawatiran besar dari sisi privasi serta legalitas operasional.
Jika Anda tertarik untuk bergabung, pastikan untuk memahami sepenuhnya risiko yang ada dan tidak hanya tergiur dengan imbalan finansial. Verifikasi legalitas layanan di negara Anda dan pertimbangkan keamanan data pribadi Anda sebelum terlibat lebih jauh.