Daftar Isi
1. Obat diabetes
2. Obat diuretik
3. Obat tekanan darah lain
4. Digoksin
5. Obat laksatif
6. Obat penurun berat badan
Jakarta, kalduikan Indonesia
—
Tidak semua pengobatan herbal dapat berdampingan dengan pengobatan medis. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan berikut maka, sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan
cuka apel
.
Sebagian orang memanfaatkan cuka apel untuk berbagai macam keperluan seperti, membantu menurunkan berat badan, mengatur kadar gula darah, menyehatkan jantung, dan melindungi fungsi pencernaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menawarkan banyak manfaat tapi konsumsi cuka apel tidak boleh sembarangan. Selain karena kandungan asamnya tinggi, cuka apel bisa memicu efek tertentu saat berinteraksi dengan obat-obatan medis.
Oleh karenanya, jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut, sebaiknya hindari cuka apel untuk sementara.
1. Obat diabetes
Banyak penderita diabetes menggabungkan cuka apel bersama bersamaan dengan pengobatan medis dan perubahan gaya hidup. Cuka apel memang terbukti membantu menurunkan gula darah.
Akan tetapi, insulin dan cuka apel dapat menyebabkan hipokalemia atau kadar kalium rendah. Ketika keduanya digabungkan, tubuh berisiko kekurangan kalium.
Kemudian, konsumsi cuka apel bersama dengan obat diabetes oral atau obat suntik bisa membuat kadar gula darah terlalu rendah.
2. Obat diuretik
Obat diuretik umumnya diresepkan untuk pasien hipertensi, gagal jantung kongesti, dan edema (retensi cairan).
Obat diuretik punya efek samping umumnya berupa hipokalemia. Saat dikonsumsi bersama cuka apel yang juga menurunkan kadar kalium, tentu hal ini berisiko.
3. Obat tekanan darah lain
Tekanan darah tinggi dan kondisi lain terkait jantung kadang menggunakan penghambat enzim pengubah angiotensin seperti Altace (ramipil) atau penghambat reseptor angiotensin seperti Cozaar (losartan). Golongan obat-obatan ini dapat meningkatkan kadar kalium (hiperkalemia).
Jika dikonsumsi bersama cuka apel maka bisa memengaruhi keseimbangan kalium Anda. Sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakannya bersamaan.
4. Digoksin
Digoksin merupakan obat resep yang digunakan untuk mengobati gagal jantung dan aritmia (irama jantung tidak teratur).
Kombinasi digoksin dan cuka apel tidak disarankan sebab cuka apel menurunkan kadar kalium tubuh dan bisa meningkatkan risiko toksisitas digitalis (efek samping digoksin).
Kondisi ini memicu gejala kebingungan, detak jantung cepat, masalah perut, bengkak, kesulitan bernapas dan perubahan penglihatan.
5. Obat laksatif
Obat laksatif biasa digunakan untuk mengatasi sembelit. Obat seperti Correctol atau Dulcolax (bisacodyl) bisa menurunkan kadar kalium terutama jika dalam dosis tinggi dan jangka panjang.
Oleh karenanya, tidak disarankan menggabungkan jenis laksatif tersebut dengan cuka apel.
6. Obat penurun berat badan
Obat-obatan seperti Ozempic (semaglutide) dan Mounjaro (tirzepatide) disetujui untuk diabetes tipe 2. Namun obat-obatan ini sering digunakan untuk menurunkan berat badan.
Obat sejenis dengan merek Wegovy dan Zepbound pun digunakan untuk keperluan serupa. Semuanya dapat menurunkan gula darah.
Konsumsi bersamaan dengan cuka apel dapat menurunkan kadar gula darah drastis sampai berisiko hipoglikemia.
(els/bac)
[Gambas:Video kalduikan]
Baca lagi: Recognize the signs and location of kidney pain in your body
Baca lagi: Usai Pecah Rekor, Harga Emas per Gram Turun Hari Ini