ObjectRight

Streamer Prancis Tewas Tragis usai Maraton Siaran 12 Hari

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kalduikan Indonesia

Polisi Prancis tengah menyelidiki kematian seorang
streamer
populer, Raphaël Graven (46), yang dikenal dengan nama Jean Pormanove atau JP, yang meninggal dunia setelah melakukan siaran langsung maraton hampir 12 hari tanpa jeda.
Graven yang adalah seorang veteran militer, dikenal luas di platform Kick, di mana ia memiliki lebih dari satu juta pengikut lintas media sosial. Konten video Graven adalah saat dirinya bermain game, hingga mengikuti berbagai tantangan ekstrem.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia berkolaborasi dengan sejumlah streamer lain, termasuk Owen Cenazandotti yang dikenal dengan nama Naruto, serta Safine Hamadi. Keduanya ikut serta dalam siaran terakhir Graven.
Dalam video siaran yang memperlihatkan momen kematiannya, Pormanove tampak berhenti bergerak. Para penonton kemudian menyumbangkan uang agar pesan mereka muncul di layar untuk memperingatkan rekan-rekan streamer lain yang sedang tidur mengenai kondisinya.
Dalam rekaman siaran sebelumnya yang ditinjau
kalduikan
, Graven sering menjadi sasaran lelucon, perundungan, hingga perlakuan fisik yang merendahkan.
Siaran maraton yang berlangsung hampir 300 jam itu memperlihatkan peserta dibangunkan dengan suara bising motor hingga semprotan blower. Dalam satu adegan, Pormanove tampak terbangun setelah disiram seember air.
Beberapa video memperlihatkan dirinya dicekik dalam bentuk “tantangan,” ditembak dengan peluru cat, atau disiram air, dengan sebagian aksi dipicu oleh donasi penonton. Pada siaran terakhir, penghitungan donasi menunjukkan lebih dari 36 ribu euro (sekitar Rp740 juta) berhasil dikumpulkan.
Dalam sebuah pesan yang dibacakan Cenazandotti saat siaran, Pormanove sempat mengeluh merasa “seperti ditahan” oleh rekan-rekan streamernya. Ia juga mengaku konsep permainan tersebut sudah “keterlaluan.”
Menurut pengacaranya, Graven memiliki riwayat masalah kardiovaskular dan harus rutin mengonsumsi obat.
Di sisi lain, ibunda Graven sempat menegurnya lewat telepon karena membiarkan rekan-rekannya mencukur rambutnya. “Mereka memperlakukanmu seperti sampah,” katanya dalam rekaman.
Cenazandotti melalui pengacaranya membantah terlibat dalam kematian Graven. Ia menegaskan berbagai aksi itu hanyalah konten yang dibuat bersama. Namun, ia mengaku kini mendapat perundungan daring usai kabar kematian rekannya mencuat.
Kementerian urusan Kecerdasan Buatan dan Digital Prancis mengecam keras peristiwa ini. “Kematian Jean Pormanove dan kekerasan yang ia alami merupakan aksi horor,” ujar Sekretaris Negara Clara Chappaz dalam pernyataan di media sosial X.
Sementara itu, Kick, platform tempat siaran dilakukan, menyatakan seluruh akun yang terlibat telah diblokir sementara sambil menunggu hasil penyelidikan polisi.
Kejaksaan Nice mengonfirmasi telah membuka penyelidikan atas kematian Graven dan memerintahkan autopsi. Hingga kini, belum ada tuduhan pidana yang diumumkan terkait kasus ini.
(zdm/dna)

Baca lagi: Video: Wamenaker Imanuel Ebenezer was arrested by the KPK

Baca lagi: Paes dan Ole Romeny Absen Bela Timnas Indonesia vs Kuwait dan Lebanon

Baca lagi: Petinggi Militer China dan AS Temui Prabowo Pekan Ini, Ada Apa?

Picture of content

content

You may also like