ObjectRight

Nestle Dipecat CEO Gara-gara Pacari Bawahan Diam-diam

Situs News Indoesia Alternatif Informasi Berita Viral Terbaru

Jakarta, kalduikan Indonesia

Nestle
tiba-tiba memecat
CEO
Laurent Freixe karena diam-diam
berpacaran
dengan seorang staf bawahannya.
Freixe baru setahun menjabat sebagai bos perusahaan makanan minuman asal Swiss tersebut.
Nestle mengatakan keputusan pemecatan Freixe menyusul investigasi yang diawasi oleh Ketua Dewan Paul Bulcke dan Direktur Independen Utama Pablo Isla terkait hubungan asmara sang CEO dengan bawahannya yang disembunyikan. Hal tersebut dinilai melanggar kode etik perusahaan.
“Ini adalah keputusan yang perlu diambil. Nilai-nilai dan tata kelola Nestle adalah fondasi kuat perusahaan kami. Saya berterima kasih kepada Laurent (Freixe) atas tahun-tahun pengabdiannya,” kata Bulcke dalam pernyataannya, dikutip
kalduikan Business,
Selasa (2/9).
Kepada
Reuters
, seorang juru bicara perusahaan mengatakan kekhawatiran mengenai kemungkinan adanya hubungan antara Freixe dan bawahannya pertama kali muncul pada musim semi lalu melalui saluran hotline internal perusahaan.
Dewan direksi kemudian membuka penyelidikan atas masalah itu, tetapi hasilnya tidak meyakinkan.
Karena kekhawatiran terus berlanjut, perusahaan meluncurkan penyelidikan kedua yang diawasi Bulcke dan Isla, dengan bantuan firma eksternal. Freixe awalnya membantah, namun bukti-bukti kemudian mengonfirmasi hubungan tersebut.
Nestle menegaskan Freixe tidak akan menerima paket pesangon setelah pemecatannya. Sebagai pengganti, perusahaan menunjuk Philipp Navratil, pejabat lama yang sebelumnya memimpin unit Nespresso.
Keputusan mendadak tersebut menambah ketidakpastian di Nestle, apalagi terjadi tepat setahun setelah pemecatan CEO sebelumnya, Mark Schneider. Saham Nestle diketahui turun 17 persen sepanjang tahun lalu, tertinggal dibanding pesaingnya.
Perubahan manajemen ini menimbulkan pertanyaan mengenai langkah Nestle selanjutnya, meskipun perusahaan menegaskan tidak akan mengubah strategi maupun target.
“Perubahan baru ini kemungkinan akan mempertahankan tanda tanya mengenai arah jangka menengah perusahaan,” tulis analis JP Morgan dalam catatan kepada klien.
[Gambas:Video kalduikan]
(fby/pta)

Baca lagi: Angga Sasongko Sebut Industri Kreatif Perlu Investasi untuk Berkembang

Baca lagi: Sinopsis The Equalizer, Bioskop Trans TV 1 September 2025

Baca lagi: First in the world, this Humanoid AI robot is accepted by S3 lecture

Picture of content

content

You may also like