Jakarta, kalduikan Indonesia
—
Sebanyak 1.145 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan
demonstrasi
yang digelar Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (GEMARAK) bersama beberapa elemen aliansi masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (21/8).
Aksi demo dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB dan membawa berbagai tuntutan, antara lain, penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme, dan militerisme, serta seruan untuk mengganyang oligarki.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan seluruh personel yang bertugas tidak dibekali senjata api. Kata dia, pengamanan dilakukan secara persuasif dengan mengedepankan pendekatan humanis.
“Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat,” kata Susatyo dalam keterangannya.
“Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” sambungnya.
Susatyo menyebut kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin undang-undang, namun tetap harus dijalankan secara damai.
“Unjuk rasa hendaknya menjadi ruang penyampaian aspirasi, bukan ajang kericuhan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, polisi juga mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan sekitar Gedung DPR/MPR RI selama aksi berlangsung guna mengantisipasi kemacetan.
“Arus lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional, menyesuaikan dengan eskalasi massa di lapangan. Warga disarankan menggunakan jalur alternatif lain agar mobilitas tetap lancar,” pungkasnya.
(dis/gil)
[Gambas:Video kalduikan]
Baca lagi: FOTO: Messi Deg-degan, Inter Miami Sikat Tigres Secara Dramatis
Baca lagi: Whatsapp releases new features for preventing fraud, this is how to use it
Baca lagi: Waskita Karya Happed Commissioner and Pruning the Director’s Position